FKP USK Gelar Pelatihan Ekspor Ikan Hias, Perkuat Sinergi Akademik dan Industri
educare.co.id, Banda Aceh – Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Syiah Kuala (USK) menyelenggarakan Pelatihan Teknis Pengelolaan dan Strategi Distribusi Ikan Hias Menuju Pasar Ekspor, guna meningkatkan kapasitas mahasiswa dan pelaku usaha di sektor perikanan hias.
Kegiatan berlangsung di Ruang 2A dan 2B FKP dan diikuti oleh beragam peserta, mulai dari mahasiswa, akademisi, hingga pelaku industri. Selain sesi pelatihan, acara ini juga menjadi momen penting ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Implementation Agreement (IA) antara FKP USK dan CV. Cahaya Baru. Penandatanganan disaksikan oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Irham, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan
“Penandatanganan perjanjian kerjasama ini menandai komitmen sinergis antara perguruan tinggi dan mitra industri dalam mengembangkan sektor ikan hias nasional,” ujar Koordinator Prodi Budidaya Perairan, Dr. Cut Dara Dewi, S.Pi., M.Si.
Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber dari berbagai institusi. Ruby Vidia Kusumah, S.Pi., M.Si. dari BRIN membahas regulasi CITES dalam perdagangan ikan hias laut. Ia menekankan pentingnya pemahaman terhadap regulasi tersebut untuk menjaga kelestarian spesies laut serta memastikan kepatuhan dalam proses ekspor.
Sementara itu, Wiwi Tarmini dari CV. Cahaya Baru membagikan pengalaman praktik di industri, mulai dari metode penangkapan ramah lingkungan, penanganan pasca-tangkap, teknik pengemasan tahan lama, budidaya spesies laut bernilai ekonomis, hingga penerapan transplantasi karang sebagai bentuk konservasi dan peluang bisnis.
Narasumber ketiga, Mohammad Ichsan Mahmud dari Badan Karantina Ikan, menjelaskan proses pelayanan penerbitan sertifikat karantina untuk ikan hias. Ia memaparkan pentingnya sistem karantina dalam menjamin biosekuriti dan mencegah penyebaran penyakit, serta menjelaskan tahapan pre-border hingga post-border termasuk kelengkapan dokumen ekspor.
Sesi diskusi berlangsung aktif, mengangkat topik-topik seperti efisiensi distribusi, potensi spesies lokal unggulan, serta peluang riset inovatif, seperti penggunaan morfologi eritrosit ikan sebagai indikator kualitas pakan alami. Diskusi ini menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara ilmuwan, pelaku usaha, dan regulator.
“Melalui kegiatan ini, Prodi Budidaya Perairan FKP USK tidak hanya memperkuat peran akademik dalam pengembangan ilmu dan keterampilan, tetapi juga turut menciptakan ekosistem budidaya ikan hias yang berkelanjutan, adaptif terhadap tantangan global, dan siap menembus pasar internasional dengan daya saing yang kuat,” tutur Wakil Dekan Bidang Akademik FKP, Dr. Ir. Muhammadar, S.T., M.P.
