
Cerita Maria, Lulus IPDN dan Raih Beasiswa LPDP ke Amerika
Jakarta, [educare.co.id] – Maria Jochu, gadis Papua yang bertempat tinggal di Kelurahan Gurabesi, Kota Jayapura. Berjuang dari timur Indonesia untuk kuliah di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Setelah lulus dari IPDN, Maria lanjut mendaftar beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ke Marshall University di Amerika Serikat dan berhasil diterima.
Walaupun Maria berlatar belakang dari keluarga dengan delapan orang saudara dan memiliki kondisi ekonomi tidak mencukupi untuk membiayai kuliah
“Bapak saya kan cuma pegawai negeri, mama ibu rumah tangga, secara ekonomi tidak bisa membiayai saya,” ungkap Maria, bersumber dari laman Media Kementerian Keuangan.
Setelah lulus dan bekerja menjadi pegawai pemerintah, Maria nekat mengambil kredit pegawai untuk bisa berkuliah S2. Hal ini dilakukan oleh Maria karena ia ingin menempuh pendidikan setinggi mungkin.
Walau bagi keluarga, Maria sudah bisa sekolah, bisa bekerja, dapat gaji, dan hidup, itu sudah cukup. Namun karena itulah Maria termotivasi bisa kuliah di IPDN dan mengambil beasiswa LPDP.
Berawal dari Maria juga mendapat kesempatan menjadi salah satu dari 10 orang yang terpilih untuk mengikuti salah satu program dari BPSDM (Badan Pengelola Sumber Daya Manusia) yaitu belajar bahasa Inggris di Australia.
Pada 2015, BPSDM Papua mengadakan pameran beasiswa di mana salah satunya adalah LPDP. Maria mendaftar dan mengikuti berbagai tes dari LPDP dilalui, sampai di tahap terakhir yaitu wawancara.
Ketika ditanya apakah akan melanjutkan di universitas dalam negeri atau di luar negeri, Maria dengan tegas ingin ke luar negeri. Maria memilih Program Human Resources di Marshall University.
Dan pada akhirnya pada 2018 lalu, Maria berhasil menyelesaikan studinya dan mendapat gelar Master program Human Resources Management and Services.
Setelah lulus dari Amerika Serikat, ada banyak perusahaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang melirik Maria. Tetapi Maria hanya ingin kembali ke Papua. Ke Gurabesi, tempatnya ia tinggal.
“Jadi pertama orangtua yang bikin pulang, kemudian ya Papua. Papua (saat ini) tidak baik-baik saja. Jadi memang harus sekolah, dan memang harus kembali mengabdi. Kalau saya tidak menyaksikan dan merasakan langsung perkembangan dan perubahan apa yang terjadi di Papua, saya tidak bisa bantu untuk merubahnya. Jadi betul-betul harus merasakan setiap hal detail yang terjadi,” ungkap maria.
Setelah sebelumnya menjadi staf dan sekretaris lurah, kini Maria diberi mandat sebagai Lurah di Gurabesi, di pesisir Jayapura bagian Utara.