Rekomendasi Ahli Mengenai Berapa Lama Anak Boleh Menatap Layar

Eduhealth EduNews

Jakarta (Educare) – Tak dipungkiri, menatap layar terlalu lama dapat memberikan dampak yang negatif bagi perkembangan anak. Lalu, berapa lama durasi anak boleh melihat layar (screen time)?

Ahmad Suryawan, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatrik Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan rekomendasi screen time oleh American Academy of Pediatric (AAP) yang tidak jauh berbeda dengan rekomendasi screen time IDAI.

“Secara umum [orang tua] perlu mengatur jenis, durasi, lokasi, dan tujuan penggunaan media, screen time dalam keluarga,” kata Ahmad Suryawan, dikutip dari laman CNN Indonesia, Senin (4/9/2023).

Untuk anak usia < 18 bulan tidak dianjurkan untuk screen time, namun untuk panggilan video tidak masalah karena ada manfaatnya.

“Di sini anak bisa menambah kemampuan belajar kata baru di live video chatting. Ini bukan bayi di bawah 2 tahun dikasih HP lalu ditinggal lho ya, [tetap didampingi],” katanya.

Anak usia 18 – 24 bulan, pada usia ini anak-anak diharapkan tidak mendapat jatah screen time mandiri. Masih perlu adanya pendampingan dari orang tua atau pengasuh. Selain itu, kegiatan screen time harus diselingi dengan aktivitas fisik lainnya.

Terakhir anak usia > 24 bulan, screen time harus dibatasi maksimal 60 menit perhari. Kegiatan ini juga tetap harus didampingi orang tua dan mengawasi konten yang ditonton agar memberi manfaat.

Jangan memberi screen time saat dikamar anak, jam tidur siang, dan jam makan. Karena dapat memicu anak susah tidur.

Kemudian, tidak seharusnya orang tua membiasakan anak menggunakan screen time ketika sedang menangis. Pilihlah aktivitas lain untuk mengalahkan perhatiannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *