Ketupat Menjadi Makanan Wajib di Indonesia Pada Saat Hari Raya Idul Fitri
Jum’at, 14 April 2023
Septi chairinisa – educare
Educare.co.id — Perayaan hari raya Idul Fitri tinggal mengitung hari lagi, banyak yang harus di siapkan untuk menyambut hari kemenangan. Salah satu adalah hidangan makanan di meja besar, banyak hidangan khas indonesia yang menjadi khas nya di hari raya seperti ketupat, opor, rendang, dan berbagai jenis kue-kue sebagai hidangan penutupnya.
Di hari raya, sudah menjadi tradisi nya untuk saling bertamu kerumah dekat mau pun jauh untuk menyambung tali silaturahmi, dan saling memaafkan. Dan tidak lain juga makanan yang yang dihidangkan di atas meja untuk menyambut tamu menjadi tradisi di indonesia.
Ketupat sudah menjadi iconnya hari raya idul fitri di indonesia, karena kebiasaan indonesia yang selalu menyediakan ketupat sebagai pengganti nasi. Ketupat sendiri merupakan makanan yang terbuat dari beras dan dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda dan di kukus dengan waktu yang tepat.
ketupat ini merupakan makanan yang berasal dari indonesia, dengan khas rasa penuh rempah dan gurih dengan campuran santan nya menjadi rasa khas punyanya indonesia. menurut kutipan website id.wikipedia.org Hidangan ini berasal dari Indonesia, yang dalam perkembangannya menyebar ke negara lain, seperti; Brunei, Malaysia, Singapura dan Thailand selatan. Pada sejarahnya Ketupat menjadi simbol hari raya idul fitri dikenal pada masa pemerintahan Kesultanan Demak pimpinan Raden Fatah awal abad ke-15. Bentuknya yang persegi empat bermakna “kiblat papat lima pancer,” sebagai keseimbangan alam yakni 4 arah mata angin yang bertumpu pada satu pusat.
Ketupan dapat dimakan dengan berbagai lauk pendamping, lain daerah lain penyajiannya, ada yang yang mendampingi ketupat dengan lauk sebut yang berisi tahu, tempe, kentang, telur, ada juga yang menggunakan hidangan rendang, dan banyak lagi. Pada umum nya banyak yang mengenal lauk pendamping ketupat ini adalah Opor ayam.
Sebelum nya kita akan mengenal jenis jenis ketupat, yang pada umumnya berbentuk jajar genjang atau bersudut tujuh (lebih umum) dan jajaran genjang bersudut enam. Ketupa ini berasal dari bahasa jawa yaitu laku papat (4 perilaku) yang juga melambangkan 4 sisi dari kupat, yaitu lebaran (pintu maaf), luberan (berlimpah), leburan (saling memaafkan), dan laburan (dari kata Labur; putih, yang berarti ‘bersih dari dosa-dosa’).
Sumber : id.wikipedia.org